Bagi banyak insinyur yang baru mengenal BGP (Border Gateway Protocol), pertanyaan umum muncul:
“Ketika ada beberapa rute BGP ke tujuan yang sama, bagaimana router memutuskan rute mana yang akan digunakan?”
Jawabannya terletak pada aturan pemilihan jalur terbaik BGP. BGP mengikuti urutan perbandingan yang ketat, atribut demi atribut, hingga menemukan rute optimal. Menguasai proses ini sangat penting baik untuk mempelajari dasar-dasar BGP maupun untuk memecahkan masalah jaringan yang kompleks.
Tidak seperti OSPF atau IS-IS, yang dirancang untuk perutean internal, BGP mengontrol perutean di seluruh Internet. Satu awalan dapat diiklankan oleh beberapa tetangga, jadi BGP harus menggunakan logika yang konsisten untuk menghindari ketidakstabilan dan konflik perutean.
Di sebagian besar vendor (Cisco, Huawei, Juniper), BGP mengikuti urutan preferensi umum ini:
Weight – Atribut khusus Cisco; nilai yang lebih tinggi lebih disukai. Digunakan untuk keputusan router lokal.
Local Preference – Vendor-independen; nilai yang lebih tinggi menang. Sering digunakan untuk memengaruhi lalu lintas keluar.
Locally Originated Routes (Rute Berasal Lokal) – Rute yang berasal dari router itu sendiri (melalui network
atau aggregate
) lebih disukai daripada rute yang dipelajari.
AS Path Length (Panjang Jalur AS) – Jalur AS yang lebih pendek lebih disukai, mewakili lebih sedikit sistem otonom.
Origin Type (Jenis Asal) – Urutan preferensi: IGP > EGP > Incomplete (Tidak Lengkap).
MED (Multi-Exit Discriminator) – MED yang lebih rendah lebih disukai. Digunakan untuk kontrol lalu lintas masuk antara ISP.
eBGP vs iBGP – Rute yang dipelajari dari eBGP lebih disukai daripada rute dari iBGP.
IGP Metric to Next Hop (Metrik IGP ke Hop Berikutnya) – Rute dengan hop berikutnya terdekat dipilih.
Router ID – Sebagai penentu akhir, rute dengan Router-ID terendah menang.
Bayangkan dua rute untuk mencapai 10.1.1.0/24
yang ketat:
Dari ISP A: AS Path = 65001 65002
Dari ISP B: AS Path = 65003
Jika tidak ada Weight atau Local Preference yang diatur, router membandingkan panjang AS Path yang ketat:
Panjang jalur ISP A = 2
Panjang jalur ISP B = 1
Router memilih rute ISP B.
Namun, jika Anda mengkonfigurasi Local Preference yang lebih tinggi untuk ISP A, router akan lebih memilih rute ISP A, terlepas dari panjang AS Path.
Traffic Engineering (Rekayasa Lalu Lintas) – Kontrol ISP mana yang digunakan lalu lintas keluar Anda.
Troubleshooting (Pemecahan Masalah) – Ketika “rute yang diharapkan” tidak dipilih, analisis setiap langkah atribut demi langkah.
Network Security (Keamanan Jaringan) – Pengetahuan tentang logika BGP membantu mengurangi pembajakan rute dan kesalahan konfigurasi.
Pemilihan jalur BGP tidak acak—itu mengikuti rantai prioritas yang ketat:
Weight → Local Preference → Locally Originated → AS Path → Origin → MED → eBGP Preference → IGP Metric → Router ID
Dengan mengingat urutan ini, Anda dapat dengan cepat menentukan mengapa router memilih satu jalur daripada yang lain dan membuat penyesuaian perutean yang tepat di jaringan dunia nyata.